Minggu, 04 September 2016

CARA PEMBERIAN OBAT
Apa yang dimaksud dengan pemberian obat?
    Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkn pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh. 
Apa yang di maksud efek sistemik ?
    Efek sistemik merupakan suatu efek yang disebabkan oleh bahan-bahankimia toksik yang terhirup kedalam saluran napas kemudian mempengaruhi pula organ-organ lain dalam tubuh melalui aliran darah, seperti anestesiaumum.
Apa yang dimaksud per oral ?
      Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut.
 Image result for per oral
Apa yang dimaksud sublingual ?
Pemberian obat secara sublingual merupakan pemberian obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit.
Image result for sublingual

Apa yang dimaksud bukal ?
  Pemberian obat secara bukal adalah memberika obat dengan cara meletakkan obat diantara gusi dengan membran mukosa diantara pipi.


Apa yang dimaksud injeksi ?
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
Image result for injeksi obat
Apa yang dimaksud implant?
 implan adalah suatu peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan struktur dan fungsi suatu bagian biologis. 
Image result for implan
Apa yang dimaksud rektal?
 Rektal  adalah sediaan obat solid (padat) yang biasanya berbentuk seperti peluru atau torpedo dan cara penggunaannya dimasukkan ke dalam anus / rektum. 
Image result for rektal
Apa yang dimaksud transdermal ?
Transdermal adalah salah satu cara administrasi obat dengan bentuk sediaan farmasi/obat berupa krim, gel atau patch (koyo) yang digunakan pada permukaan kulit, namun mampu menghantarkan obat masuk ke dalam tubuh melalui kulit (trans = lewat; dermal = kulit). 

Image result for transdermal
Bagaimana cara penggunaan obat per oral ?
Dengan cara di minum obat melalui mulut jenis obatnya bisa obat tablet ,sirup,kaplet dll.

Bagaimana cara penggunaan obat sublingual?
Cara penggunaan tablet Sublingual
1.Minum atau berkumur-kumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulutkering.
2. Letakkan tablet dibawah lidah, dan tempatkan tablet antara gusi dan pipi jika terjadisensasi menyengat.
3. Tutuplah mulut dan janganlah menelan sampai tablet terdisolusi seluruhnya.
4.Jangan makan, minum atau merokok selama proses disolusi tablet.
5. Janganlah berkumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tabletterdisolusi dengan sempuna

Mengapa harus ada per oral ?
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat diberikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. 
Kapan saja waktu minum per oral ?
Obat yang diberikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum diabsorbsi dan efek puncaknya dicapai     setelah 1 sampai 1jam. 
Dimana peletakan obat yang bener dalam obat bukal?
Diantara pipi dan gusi obat langsung masuk ke peredarahan darah.

Siapa yang tepat dalam penembuhan injeksi ?
Injeksi biasanya penyakit asma .


EFEK LOKAL

Efek lokal merupakan suatu efek yang timbul akibat dari paparan bahan kimia toksik pada saluran napas yang secara langsung mempengaruhi keadaan saluran napas tersebut.
Apa yang dimaksud per kutan ?
Obat diberikan dengan jalan mengoleskan pada permukaan kulit.
Image result for krim obat

Apa yang dimaksud inhalasi ?
Inhalasi adalah proses aktif dimana seseorang mengambil udara ke dalam tubuh melalui mulut dan hidung dan mendorong udara ke paru-paru. Inhalasi dikendalikan oleh otak. 
Image result for inhalasi
Apa yang dimaksud mukosa mata atau telinga ?
Obat mukosa mata dan telinga bentuknya obat tetes atau salep ,obat diresorpsi ke dalam darah dan menimbulkan efek.
Image result for obat tetes telinga
Apa yang dimaksud intravaginal ?
Obat diberikan melalui selaput lendir mukosa vagina,biasanya berupa obat antifungsi dan pencegah kehamilan.
Image result for intravaginal
Apa yang dimaksud intranasal?
Obat diberikan melalui selaput lendir hidung untuk menciutkan mukosa hidung yang bengkak.
Bagaimana cara pemakaian inhalasi?
1. Terlebih dahulu IDT dikocok agar obat tetap homogen,
2. Tutup kanister dibuka.
3. Inhaler dipegang tegak, kemudian penderita melakukan ekspirasi (mengeluarkan nafas) maksimal secara perlahan
4. Mulut inhaler diletakkan di antara gigi, lalu bibir dirapatkan dan dilakukan inspirasi (menarik nafas) perlahan sampai maksimal.
5. Pada pertengahan inspirasi kanister ditekan agar obat keluar.
6. Penderita menahan napas 10 detik atau 10 hitungan pada inspirasi maksimal.
7. Setelah 30 detik atau 1 menit prosedur yang sama diulang kembali
 Siapa yang boleh melakukan inhalasi?
 inhalasi diberikan pada penderita yang mengalami gangguan sistem pernapasan, seperti batuk, pilek, maupun obstruksi (penyumbatan saluran pernapasan oleh dahak. Biasanya, diberikan pada bayi atau anak karena belum mampu mengeluarkan dahak secara optimal.
Mengapa obat krim/salep di sebut per kutan?
Karna krim atau salep berbentuk gel dapat dioleskan pada kulit yang terluka.
Dimana terjadinya penyerapan obat injeksi  ?

Terjadi di selaput mulut ,tenggorakan dan pernafasan.




Minggu, 28 Agustus 2016

SEDIAAN UMUM
  Apa yang dimaksud serbuk ?   
 Serbuk, adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi – bagi (pulveres) atau serbuk yang tak terbagi (pulvis). Contoh : Salicyl bedak (Pulv. Adspersorius)
   Apa yang dimaksud kapsul ?
 Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Digunakan  untuk pemakaian oral. Contoh : NaturE (kapsul lunak), Ponstan 250 mg (kapsul keras)
   Apa yang dimaksud tablet ?
  Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
    a. Tablet hisap ( lozenges )
     Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan  manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut.Contoh : Kalmicyn lozenges
 b. Trochici
     Tablet hisap yang dibuat dengan cara kempa, tablet ini disimpan dalam suhu kamar 28° C. Contoh : FG Trochees
 c. Tablet sublingual
         Tablet yang digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah, sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Contoh : Tablet Cedocard
  d. Tablet kunyah ( chewable tablet )
       Tablet yang penggunaanya dengan dikunyah, memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit. Contoh : Tablet Plantacid
  e. Tablet effervescent
       Dilarutkan dalam air akan menghasilkan karbondioksida yang akan memberikan rasa segar. Contoh : Tablet Ca-D- Rhedoxon
  f. Tablet salut
    Contoh : Supra livron, Ferro gradumet, Dulcolax 5 mg, Voltaren
  g. Tablet multilayer
      Obat yang dicetak menjadi tablet kemudian ditambah granulasi diatas tablet yang dilakukan berulang-ulang sehingga terbentuk tablet multiplayer. Contoh : Bodrex
    h. Tablet forte
      Tablet yang mempunyai komposisi sama dengan komponen tablet biasa tapi mempunyai kekuatan yang berbeda ( Biasanya 2 kali tablet biasa ). Contoh : Bactrim Forte
 i. Tablet pelepasan terkendali
     Contoh : Quibron-T
   Apa yang dimakusd krim ?
Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Contoh : Kalcinol-N cream,Topsy cream, Chloramfecort 10 g, Hydrokortison 5g, Scabicid 1Og.
     Apa yang dimaksud injeksi ?
              Injeksi adalah sediaan steril untuk kegunaaan parenteral, yaitu di bawah atau menembus kulit atau selaput lendir.
1.   Injeksi Dalam Bentuk Larutan
Contoh : Aminophylin vial 10 ml Dilantin ampul 2m1, Glukosum flacon 10 ml ATS ampul 1ml,  Delladyl vial 15 ml
  2. Injeksi dalam bentuk Suspensi
  Contoh : Procaine PenicillinG Flacon 10 ml Cortisone acetat 100 ml
   3. Injeksi dalam bentuk Serbuk kering.

    Contoh : Chloramex vial 1000 mg, Streptomysin Sulfat Vial 5g

    Siapa penemu obat antibiotik pertama di dunia ?

 Alexander Fleming

  
      Bagaimana cara memasang infus yang benar ?
Berikut adalah adalah alat-alat yang harus kita persiapkan sebelum memasang infus:
·                     Cairan infus
·                     Infus set
·                     IV cateter
·                     Plester/hipafik
·                     Gunting plester
·                     Kapas alkohol
·                     Torniquet/stuing
·                     Perlak/pengalas (jika perlu)
·                     Bengkok
·                     Bak instrumen/meja tindakan
·                     Handscoon
Alat-alat diatas harus kita persiapkan terlebih dahulu sebelum kita menuju kepasien agar tidak terjadi kesalahan sewaktu kita memasang infus. Setelah alat kita persiapkan, kita dapat memulai tahap-tahap pemsangan infus:
·                     Perawat cuci tangan sebelum melakukan tindakan ke pasien
·                     Dekatkan alat ke pasien (posisi egronomis oleh perawat) 
·                     Pakai sarung tangan (bersih/steril)
·                     Siapkan cairan infus yang akan digunakan (cairan infus/produk darah) sesuai kebutuhan dan sambungkan ke infus set/selang infus (mikro, makro atau tranfusi) sesuai kebutuhan dan keluarkan udara yang adan didalam selang infus dengan mengalirkan cairan dari botol infus keluar melalui selang infus
·                     Siapkan plester sesuai kebutuhan (jika bayi siapkan juga spalk)
·                     Cari vena yang akan ditentukan sebagai lokasi tempat pemasangan infus
·                     Pasang pengalas tepat dibawah vena yang sudah kita tentukan
·                     Pasang torniquet tepat diatas vena yang akan kita tusuk
·                     Desinfeksi vena yang akan kita tusuk menggunakan kapas alkohol
·                     Tusuk vena yang sudah kita tentukan (mata jarum menghadap keatas), setelah dirasa jarum amsuk kedalam vena (ditandai dengan keluarnya darah melalui pipet IV cateter menuju pangkal IV cateter) lepaskan torniquet dan kemudian tarik keluar secara perlahan jarum dari pipet IV cateter dan dorong secara perlahan pipet IV kateter hingga masuk seluruh bagiannya.
·                     Jika pipet tadi sudah berhasil masuk, kemudian sambungkan selang infus dengan pipet tadi dan alirkan cairan hingga darah yang ada di pipet masuk.
·                     Setelah itu fiksasi menggunakan plester atau hipafik (terknik dan modelnya terserah sesuai keinginan dan kondisi)
·                     Setelah semuanya sudah terpasang dengan rapi, atur tetesan infus sesuai instruksi
·                     Bereskan alat
·                     Rapikan pasien dan evaluasi keadaan pasien
·                     Perawat cuci tangan
·                     Dokumentasi (waktu dan pemasang)

    Kenapa imunoserum mengandung imunoglobulin?
Karna Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular dan mengikut kuman/virus/antigen.

      Mengapa tujuan supositoria di desain ?
      Karena Untuk memperoleh efek obat lokal maupun sistemik dan melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan.

Image result for gambar sedian umum



Image result for gambar sedian umum




Minggu, 21 Agustus 2016


FARMAKOPE


Apa yang dimaksud farmakope ?
= Farmakope (harfiah, "obat-making"), dalam arti teknis modern, adalah sebuah buku yang berisi petunjuk untuk identifikasi obat majemuk, dan diterbitkan oleh otoritas pemerintah atau masyarakat medis atau farmasi.
Farmakope adalah buku resmi yang dikeluarkan oleh sebuah negara yang berisi standarisasi, panduan dan pengujian sediaan obat. Setiap negara menerbitkan dan mempunyai farmakope sendiri, karena setiap negara mempunyai karakteristik fisik manusia dan lingkungan yang berbeda-beda, sehingga jenis dan dosis obatnya berbeda-beda untuk suatu penyakit.

Bagaimana sejarah Farmakope ?
=Farmakope yang diterbitkan untuk pertama kalinya adalah Farmakope Indonesia jilid 1 edisi 1 yang untuk pertama kalinya diterbitkan pada 1962 dan diberlakukan mulai dari tanggal 20 Mei 1962. Pada awalnya penyusunan Farmokope Indonesia diawali dengan keputusan kongres Ikatan Apoteker Indonesia ( Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) pada tahun 1958, yang mengusulkan kepada Pemerintah untuk membentuk suatu panitia penyusun. Dan pada akhirnya pada tahun 1959 dibentuklah Panitia Farmakope Indonesia dengan surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 115772/U.P. dan mengalami perubahan dan penambahan anggota kepanitiaan dan terbentuklah Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No.3/Pd/61 tanggal 3 November 1961. Dengan susunan sebagai berikut :
Ketua  : Prof. soetarman, wakil ketua : Drs. E. Looho, wakil ketua I: Drs. Sunarto Prawirosuianto, Sekretaris I : Drs. Poernomosinggih, Sekretaris II : Drs. Marisi P. Sihombing.
Penyusunan Farmakope Indonesia jilid 1 edisi 1 ini, para panitia menggunakan naskah persiapan yang diusulkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia yang terpacu pada Pharmacopoea Internationalis Editio Prima Yang diterbitkan oleh WHO pada tahun 1953.
Dan pada tahun1965 terbitlah Farmakope Indonesia jilid 2 edisi 1 sebagai pelengkap dan termuat sediaan galenika dan sediaan farmasi lainnya yang belum tertera dalam jilid 1. Farmakope ini kemudian diberlakukan tanggal 20 Mei 1965 dengan Surat Keputusan Mentri kesehatan RI No. 16001/Kab/54 tanggal 10 April 1965. Dan di Farmakope Indonesia jilid 2 ini telah terjadi perubahan struktur kepanitiaan dengan surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 25943/ Kab/139
susunan sebagai berikut :
-          Ketua : Drs. Sunarto Prawirosujanto
-          Wakil ketua I : Drs. E. Looho
-          Wakil Ketua II : Drs. R. Hartono Wingjodisastro
-          Sekretaris I : Drs. Poernomosinggih
-          Sekretaris II : Marisi P. Sihombing
Dan semakin berkembangnya jaman dan ilmu pengetahuan, dilakukanlah revisi Farmakope Indonesia edisi 1 dengan Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 72/Kab/B VII/70 tanggal 21 Februari 1970.
Ekstra farmakope Indonesia sebagai pelengkap Farmakope Indonesia Edisi II diterbitkan pada 1974 dan diberlakukan pada tanggal 1 Agustus 1974, berdasarkan Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 5/I/Kab/B. VII/74 tanggal 1 juni 1974 untuk memenuhi kebutuhan akan standar yang berisi persaratan mutu obat yang mencakup Zat, Bahan obat, dan sediaan Farmasi yang tidak tercantum dalam Farmakope Indonesia Edisi 2.
Dan Berdasarkan Surat keputusan Mentri kesehatan RI  No.1858/II/SK/78 tanggal 21 september 1978 dibentuklah panitia untuk menyusun Farmakope Indonesia edisi 3 untuk merevisi Farmakope sebelumnya.
Dan pada tahun 1990 dibentuklah Tim Revisi Farmakope Indonesia Edisi 3 untuk mengkaji dasar-dasar Revisi Farmakope Indonesi edisi 3 yang terdiri atas : Ketua : Drs. Selamet Soesilo, Wakil Ketua : Prof. DR. charles J.P. Siregar,MSc, Dra. Anda Janingsih, MSc, Sekretaris : Drs. Richard panjaitan.
Dan dibentuklah kembali Farmakope Indonesia berdasarkan SK Menkes RI No. 695/Men.Kes/SK/VIII/1992 untuk melanjutkan penyusunan farmakope Indonesia edisi 4.

Kapan pertama kali farmakope Indonesia dikeluarkan ?
= Farmakope Indonesia pertama kali dikerluarkan pada tahun 1962 (Jilid I) dan disusul dengan Jilid II pada tahun 1965 yang memuat bahan-bahan galenik dan resep. 

Siapa penemu farmakope ?
= Avicenna

Mengapa diterbitkan buku farmakope ?

= Karena Farmakope modern berisi penjelasan tentang standar kemurnian, kekuatan, kualitas, dan analisa obat. Farmakope lama selain memuat informasi tersebut juga memuat tentang informasi obat yaitu kegunaan obat dalam terapi.



siskaanggelina23.blogspot.com/2014/03/farmakope.html

Minggu, 07 Agustus 2016

pharmacology



PHARMACOLOGY

 Farmakologi telah berkembang selama bertahun-tahun. Awalnya suatu disiplin ilmu yang menggambarkan efek yang jelas dari bahan kimia biologis aktif, farmakologi sekarang mengeksplorasi mekanisme molekuler dimana obat menyebabkan efek biologis.

  Farmakologi adalah cabang ilmu kedokteran dan biologi berkaitan dengan studi kerja obat, di mana obat secara luas dapat didefinisikan sebagai buatan manusia, alam, atau endogen (dari dalam tubuh) molekul yang memberikan sebuah efek biokimia dan / atau fisiologis pada sel, jaringan, organ, atau organisme (kadang-kadang kata pharmacon digunakan sebagai istilah untuk mencakup spesies bioaktif endogen dan eksogen tersebut). Lebih khusus lagi, adalah studi tentang interaksi yang terjadi antara organisme hidup dan bahan kimia yang mempengaruhi fungsi biokimia normal atau abnormal. Jika zat memiliki sifat obat, mereka dianggap farmasi.


   Bidang ini meliputi komposisi obat dan sifat, sintesis dan obat desain, mekanisme molekuler dan seluler, organ / mekanisme sistem, transduksi sinyal / komunikasi seluler, diagnostik molekuler, interaksi, toksikologi, biologi kimia, terapi, dan aplikasi medis dan kemampuan antipathogenic. Dua bidang utama farmakologi yang farmakodinamik dan farmakokinetik. Mantan penelitian efek dari obat pada sistem biologi, dan yang terakhir efek sistem biologis pada obat. Dalam arti luas, farmakodinamik membahas kimia dengan reseptor biologi, dan farmakokinetik membahas penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi (ADME) bahan kimia dari sistem biologi. Farmakologi tidak identik dengan farmasi dan dua istilah yang sering bingung. Farmakologi, ilmu biomedis, berkaitan dengan penelitian, penemuan, dan karakterisasi bahan kimia yang menunjukkan efek biologis dan penjelasan fungsi seluler dan organisme dalam kaitannya dengan bahan kimia ini.
    Farmakologi dikembangkan di abad ke-19 sebagai ilmu biomedis yang menerapkan prinsip-prinsip eksperimen ilmiah untuk konteks terapi. farmasi menggunakan genetika, biologi molekuler, kimia, dan alat-alat canggih lainnya untuk mengubah informasi tentang mekanisme molekuler dan target ke terapi ditujukan terhadap penyakit, cacat atau patogen, dan menciptakan metode untuk perawatan pencegahan, diagnostik, dan obat-obatan akhirnya pribadi.

Dua cabang utama dari farmakologi adalah: farmakodinamik dan farmakokinetik.

  1. Farmakodinamik - Studi tentang hubungan antara konsentrasi obat dan efek biologis (fisiologis atau biokimia) dengan waktu. Dalam hal operasional "obat apa yang lakukan untuk tubuh". 
Bagi kebanyakan obat itu perlu untuk mengetahui lokasi aksi dan mekanisme kerja pada tingkat organ, sistem fungsional, atau jaringan. Misalnya, efeknya mungkin dilokalisasi ke otak, sambungan neuromuskuler, jantung, ginjal, dll Mekanisme kerja biasanya dapat dijelaskan dalam istilah biokimia atau molekul. Kebanyakan obat memberi efek pada beberapa organ atau jaringan, dan memiliki yang tidak diinginkan (sisi) efek serta efek terapeutik. Ada hubungan dosis-respons untuk kedua efek terapi dan samping. Faktor-faktor pada pasien yang mempengaruhi respon meliputi usia, berat badan, jenis kelamin, diet, ras, penyakit, trauma, dan pengobatan bersamaan dengan obat lain

       2.   Farmakokinetik - Studi tentang penyerapan, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat dari tubuh. 

Untuk menghasilkan efek yang khas, obat harus hadir dalam konsentrasi yang tepat di lokasi kerjanya. Dengan demikian, penting untuk mengetahui keterkaitan penyerapan, distribusi, mengikat, biotransformasi, dan ekskresi obat dan konsentrasi pada lokus kerjanya. Sebuah pengetahuan tentang farmakokinetika obat yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan seperti terapi penting sebagai: "? Dengan rute mana yang harus saya berikan obat ini", "Apa dosis yang harus saya berikan untuk menghasilkan efek yang diinginkan", "Pada interval waktu apa yang harus obat diberikan? "," Apa dosis akan menyebabkan keracunan? "," Apakah usia pasien, keadaan penyakit, atau terapi bersamaan dengan obat lain mengubah efek obat ini? "isu-isu utama yang terlibat dalam mendefinisikan sifat-sifat farmakokinetik obat termasuk pengetahuan yang:
  •    Penyerapan - (lisan atau parenteral) - Sebuah obat harus diserap dan mencapai konsentrasi yang cukup di lokasi kerjanya dalam rangka untuk menghasilkan efek biologis. Rute utama dari pemberian obat meliputi: a) oral (enteral - atau melalui usus); b) parenteral (selain usus) seperti intramuskular (i.m.) atau subkutan (S.C.): dan c) suntikan langsung ke dalam sistem kardiovaskular (intravena atau i.v.). Ketika obat diterapkan pada permukaan tubuh (misalnya, G.I. saluran, kulit, paru-paru, dll), laju penyerapan akan menentukan waktu untuk konsentrasi maksimal dalam plasma dan pada reseptor untuk menghasilkan efek puncaknya.
  •     Distribusi - Darah, air tubuh total, ekstraseluler, limfatik dan cerebrospinal cairan terlibat dalam gerakan obat melalui tubuh. Tergantung pada sifat kimia dan fisik, obat dapat terikat dengan protein plasma atau dilarutkan dalam lemak tubuh, menunda kemajuannya ke situs kerjanya, metabolisme atau ekskresi.
  •     Metabolisme - Bagaimana obat ditangani biokimia tubuh dan termasuk hidrolisis, konjugasi, dan oksidasi-reduksi.
  •     Ekskresi - Ginjal adalah organ yang paling penting bagi ekskresi obat. Obat yang diekskresikan dalam tinja sebagian besar berasal dari tidak terserap, obat oral-tertelan atau dari metabolit diekskresi dalam empedu. Paru-paru dan keringat biasanya memainkan peran kecil.

 Cabang lain dari Farmakologi; 
 1. Farmakokinetik:Kata Farmakokinetik berasal dari dua kata, Pharmacon berarti obat dan kinetika berarti menempatkan dalam gerakan. Hal ini dapat didefinisikan sebagai:"Cabang farmakologi yang berhubungan dengan penyerapan, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat dan hubungan mereka dengan onset, durasi dan intensitas efek obat."Misalnya, penyerapan, distribusi, metabolisme dan ekskresi Parasetamol termasuk dalam Farmakokinetik.

2. Farmakodinamik:Farmakodinamik adalah cabang Farmakologi yang berhubungan dengan mekanisme kerja obat dan hubungan antara konsentrasi obat dan efeknya.Ini adalah studi tentang efek fisik dan kimia obat pada tubuh, parasit dan mikroorganisme.Apa obat ini untuk tubuh adalah farmakodinamik. Misalnya, adrenalin bekerja pada reseptor adrenal, merangsang adenyl cyclase sistem menghasilkan efek seperti rangsangan jantung dan hiperglikemia dipelajari dalam farmakodinamik.


3. Therapeutics:Cabang farmakologi yang berhubungan dengan seni dan ilmu pengobatan penyakit. Ini adalah aplikasi informasi farmakologis bersama-sama dengan pengetahuan tentang penyakit, untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit.


4. Kemoterapi:Kemoterapi mengacu pada pengobatan penyakit dengan bahan kimia yang membunuh sel-sel, khususnya mereka mikroorganisme dan sel-sel neoplastik.

 
5. Toksikologi:Toksikologi adalah cabang farmakologi yang mencakup studi tentang efek samping obat pada tubuh. Ini berkaitan dengan gejala, mekanisme, pengobatan dan deteksi keracunan yang disebabkan oleh zat kimia yang berbeda.Kriteria utama adalah dosis. obat esensial adalah racun dalam dosis tinggi dan beberapa racun adalah obat esensial dalam dosis rendah.


6. Farmakologi Klinik:farmakologi klinis adalah studi ilmiah dari obat pada manusia. Ini termasuk penyelidikan farmakokinetik dan farmakodinamik pada orang sehat atau sakit. Hal ini juga termasuk perbandingan dengan plasebo, obat dalam program pasar dan pengawasan.

  • Tujuan utama adalah:
1. Maksimalkan efek obat2. Minimalkan efek samping3. Mempromosikan keselamatan resep

  • Tujuan meliputi:
1. Menghasilkan Data optimal untuk penggunaan narkoba.2. Mempromosikan penggunaan obat berdasarkan bukti.

7. Farmasi:Farmasi adalah cabang Farmakologi dan merupakan seni dan ilmu peracikan oleh meracik obat, menyiapkan bentuk sediaan yang sesuai untuk pemberian kepada manusia dan hewan. Profesi kesehatan memadukan ilmu kesehatan dengan ilmu pengetahuan kimia dan efektif menggunakan obat.


8. Farmakognosi:Pharmacognosy adalah identifikasi obat dengan hanya melihat atau mencium mereka. Ini adalah metode mentah tidak lagi digunakan. Pada dasarnya berhubungan dengan obat dalam bentuk mentah atau tidak siap dan studi tentang sifat obat membentuk sumber alam atau identifikasi obat baru yang diperoleh dari sumber alami.


9. Farmakoekonomi:penawaran pharmacoeconomics dengan biaya obat. Dalam disiplin ini biaya satu obat dibandingkan dengan yang lain untuk penggunaan yang sama. Obat murah yang disukai.


10. Pharmacogenetics:Cabang farmakologi berurusan dengan variasi genetik yang menyebabkan perbedaan dalam respon obat antara individu-individu atau populasi.Contoh termasuk suksinil kolin yang merupakan relaksan otot rangka yang digunakan dalam anasthesia umum. Hal ini dimetabolisme oleh pseudocholine esterase dan memiliki durasi pendek tindakan. Kehadiran enzim ditentukan oleh gen dan kurangnya ini diturunkan secara resesif. Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan, apnea dan kematian.


11. Pharamcogenomics:Farmakogenomik adalah aplikasi yang lebih luas dari teknologi genom untuk penemuan obat baru dan karakterisasi lebih lanjut dari obat yang lebih tua.teknologi DNA rekombinan melibatkan buatan bergabung DNA dari satu specie yang lain. E. coli banyak digunakan. Dengan cara ini kita bisa mendapatkan jumlah besar obat dalam bentuk dimurnikan yang kurang antigenik.Contohnya termasuk GH, interferon dan vaksin.


12. Pharmacoepidemiology:penawaran Pharmacoepidemiology dengan efek obat pada populasi yang besar. Efek mungkin baik atau berbahaya. 

 
13. Perbandingan Farmakologi:Cabang farmakologi berurusan dengan perbandingan satu obat yang lain milik sama atau kelompok lain.


14. Posology:Posology berhubungan dengan dosis obat. Contoh meliputi parasetamol diberikan sebagai salah satu tablet 500mg tiga kali sehari.


15. Animal Farmakologi:penawaran farmakologi hewan dengan sifat yang berbeda dari obat pada hewan. Berbagai macam hewan termanfaatkan termasuk kelinci, tikus guinea babi, dll Obat diberikan kepada hewan dan semua parameter (perilaku, kegiatan, tanda-tanda vital mereka, dll) dicatat. Setiap perubahan yang mencatat. Jika ditemukan untuk menjadi berguna pada hewan, maka obat ini diuji pada manusia.


 

 pharmacology.uthscsa.edu/graduate/whatis_pharmTrack.asp
 https://en.wikipedia.org/wiki/Pharmacology
http://howmed.net/pharmacology/pharmacology-branches/