SEDIAAN UMUM
Apa yang dimaksud serbuk ?
Serbuk, adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia
yang dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi – bagi (pulveres) atau serbuk
yang tak terbagi (pulvis). Contoh : Salicyl bedak (Pulv. Adspersorius)
Apa yang
dimaksud kapsul ?
Kapsul
adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Digunakan untuk pemakaian oral. Contoh : NaturE (kapsul
lunak), Ponstan 250 mg (kapsul keras)
Apa yang
dimaksud tablet ?
Tablet
adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
a.
Tablet hisap ( lozenges )
Sediaan
padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar
beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan
dalam mulut.Contoh : Kalmicyn lozenges
b.
Trochici
Tablet
hisap yang dibuat dengan cara kempa, tablet ini disimpan dalam suhu kamar 28°
C. Contoh : FG Trochees
c.
Tablet sublingual
Tablet
yang digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah, sehingga zat aktif diserap
secara langsung melalui mukosa mulut. Contoh : Tablet Cedocard
d.
Tablet kunyah ( chewable tablet )
Tablet yang penggunaanya dengan dikunyah, memberikan residu dengan rasa enak
dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit. Contoh :
Tablet Plantacid
e.
Tablet effervescent
Dilarutkan dalam air akan menghasilkan
karbondioksida yang akan memberikan rasa segar. Contoh : Tablet Ca-D- Rhedoxon
f.
Tablet salut
Contoh : Supra livron, Ferro gradumet, Dulcolax 5 mg, Voltaren
g.
Tablet multilayer
Obat yang dicetak menjadi tablet kemudian
ditambah granulasi diatas tablet yang dilakukan berulang-ulang sehingga
terbentuk tablet multiplayer. Contoh : Bodrex
h. Tablet
forte
Tablet
yang mempunyai komposisi sama dengan komponen tablet biasa tapi mempunyai kekuatan
yang berbeda ( Biasanya 2 kali tablet biasa ). Contoh : Bactrim Forte
i.
Tablet pelepasan terkendali
Contoh : Quibron-T
Apa yang dimakusd krim ?
Krim adalah
sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai. Contoh : Kalcinol-N cream,Topsy cream, Chloramfecort
10 g, Hydrokortison 5g, Scabicid 1Og.
Apa
yang dimaksud injeksi ?
Injeksi adalah sediaan steril untuk
kegunaaan parenteral, yaitu di bawah atau menembus kulit atau selaput lendir.
1.
Injeksi
Dalam Bentuk Larutan
Contoh : Aminophylin
vial 10 ml Dilantin ampul 2m1, Glukosum flacon 10 ml ATS ampul 1ml,
Delladyl vial 15 ml
2.
Injeksi dalam bentuk Suspensi
Contoh
: Procaine PenicillinG Flacon 10 ml Cortisone acetat 100 ml
3. Injeksi dalam bentuk Serbuk kering.
Contoh
: Chloramex vial 1000 mg, Streptomysin Sulfat Vial 5g
Siapa penemu obat antibiotik pertama di dunia ?
Alexander Fleming
Bagaimana cara memasang infus yang
benar ?
Berikut adalah adalah alat-alat yang
harus kita persiapkan sebelum memasang infus:
·
Cairan infus
·
Infus set
·
IV cateter
·
Plester/hipafik
·
Gunting plester
·
Kapas alkohol
·
Torniquet/stuing
·
Perlak/pengalas (jika perlu)
·
Bengkok
·
Bak instrumen/meja tindakan
·
Handscoon
Alat-alat diatas harus kita
persiapkan terlebih dahulu sebelum kita menuju kepasien agar tidak terjadi
kesalahan sewaktu kita memasang infus. Setelah alat kita persiapkan, kita dapat
memulai tahap-tahap pemsangan infus:
·
Perawat cuci tangan sebelum melakukan
tindakan ke pasien
·
Dekatkan alat ke pasien (posisi egronomis oleh
perawat)
·
Pakai sarung tangan (bersih/steril)
·
Siapkan cairan infus yang akan
digunakan (cairan infus/produk darah) sesuai kebutuhan dan sambungkan ke infus
set/selang infus (mikro, makro atau tranfusi) sesuai kebutuhan dan
keluarkan udara yang adan didalam selang infus dengan mengalirkan cairan dari
botol infus keluar melalui selang infus
·
Siapkan plester sesuai kebutuhan (jika bayi siapkan juga
spalk)
·
Cari vena yang akan ditentukan sebagai lokasi
tempat pemasangan infus
·
Pasang pengalas tepat dibawah vena yang sudah kita tentukan
·
Pasang torniquet tepat diatas vena yang akan kita tusuk
·
Desinfeksi vena yang akan kita tusuk
menggunakan kapas alkohol
·
Tusuk vena yang sudah kita tentukan (mata jarum menghadap
keatas), setelah dirasa jarum amsuk kedalam vena (ditandai dengan keluarnya
darah melalui pipet IV cateter menuju pangkal IV cateter) lepaskan torniquet
dan kemudian tarik keluar secara perlahan jarum dari pipet IV cateter dan
dorong secara perlahan pipet IV kateter hingga masuk seluruh bagiannya.
·
Jika pipet tadi sudah berhasil masuk, kemudian sambungkan
selang infus dengan pipet tadi dan alirkan cairan hingga darah yang ada di
pipet masuk.
·
Setelah itu fiksasi menggunakan plester atau hipafik
(terknik dan modelnya terserah sesuai keinginan dan kondisi)
·
Setelah semuanya sudah terpasang dengan rapi, atur tetesan
infus sesuai instruksi
·
Bereskan alat
·
Rapikan pasien dan evaluasi keadaan pasien
·
Perawat cuci tangan
·
Dokumentasi (waktu dan pemasang)
Kenapa imunoserum mengandung imunoglobulin?
Karna Berkhasiat menetralkan toksin kuman
(bisa ular dan mengikut kuman/virus/antigen.
Mengapa tujuan supositoria di desain ?
Karena Untuk
memperoleh efek obat lokal maupun sistemik dan melunakkan feses sehingga mudah
untuk dikeluarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar